Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan. Dia
telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang
ditemuinya.
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia
menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya
tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada
seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya
Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu
juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan
sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada
seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini
si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.
Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan
segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok
harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah
uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ”
Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang
kaya raya”.
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang “Ceroboh”
Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang tidak
dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa lebih
berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu
pula dengan “kecerobohan” si dermawan. Uang yg diberikannya kepada sang
penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih ada orang baik,
orang yg peduli dengan lingkungan sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan
menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha.
Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati
nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia menyadari bahwa
hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad
mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah.
Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi
dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak pernah terbesit
dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus lah
ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan
kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain
Diposkan oleh Phoenix 354 Tidak ada komentar:
Label: Cerita Penuh Hikmah
0 komentar:
Posting Komentar